Diskusi Terbatas Roadmap Kendaraan Listrik Indonesia

Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan masalah penting yang harus dipecahkan seluruh dunia saat ini. Bagaimana tidak, dengan naiknya suhu bumi es di kutub akan mencair. Efek pemanasan global dapat menyebabkan bencana alam, kekeringan, kebakaran hutan,badai,dan nantinya akan berefek kesulitan bahan pangan. Negara-negara maju pun sudah sepakat untuk mengurangi pemanasan global, salah satunya dengan cara mengurangi emisi gas buang. Indonesia pun berkomitmen untuk mengurangi emisi gas buang.

Roadmap Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia

roadmap kendaraan listrik

Pada hari Selasa,(10/7/2018) diadakan diskusi terbatas di Gedung PLN Pusat membahas Roadmap Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia. Diskusi ini dimoderasi oleh Wapemred Harian Bisnis Indonesia, Chamdan Purwoko. Pembicara yang diundang antara lain Harjanto Dirjen Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi, Faisal Basri pengamat ekonomi, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty.

New Economy

Pada sesi pertama, presentasi dibawakan oleh Faisal Basri, selaku pengamat ekonomi. Menurut beliau mobil listrik merupakan elemen dari “new economy“. Pengertian new economy sendiri ini mengacu pada proses konvergensi antara industri manufaktur, jasa dan teknologi dengan inovasi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. New economy menghasilkan social benefit lebih besar dari social cost. Dalam jangka pendek boleh jadi private benefit lebih rendah dari private cost. Oleh karena itu instrumen fiskal dan atau sistem insentif sangat penting.

Beralih Dari BBM

Minyak bumi, sebagai bahan bakar kendaraan saat ini dapat dipastikan akan habis dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan. Menurut beliau, sumber kerusakan rupiah adalah BBM. Produksi minyak Indonesia juga tidak mungkin naik dalam jangka waktu dekat. Pertamina pun baru bisa menambah 2 kilang minyak pada tahun 2025. Sedangkan di satu sisi, pergerakan kendaraan listrik sangat cepat. Diperkirakan pada tahun 2038 kendaraan listrik akan mendominasi pasar otomotif. Negara maju seperti Norwegia, Perancis dan Inggris juga telah mencanangkan target peralihan sepenuhnya dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Cina pun sudah mulai beralih ke kendaraan listrik.

Masukan Untuk Pemerintah

Untuk saat ini Indonesia masih belum terkoordinasi dengan baik. Untuk kendaraan listrik ini sendiri, tidak dapat dikerjakan sendirian oleh satu kementrian. Perlu lintas kementrian untuk mendukung roadmap mobil listrik di Indonesia. Selain itu, presiden harus menjadi conductor dalam program kendaraan listrik ini.

Ada beberapa saran yang diberikan oleh Faisal Basri terkait kendaraan listrik di Indonesia. Pertama pemerintah harus menerapkan insentif bagi pelaku industri, seperti misalnya potongan pajak, atau subsidi bagi pengguna kendaraan listrik. Kedua, pemerintah jangan membuat BUMN untuk kendaraan listrik. Biarkan swasta yang lebih paham dalam pembuatan kendaraan listrik. Ketiga, pemerintah harus memilih ceruk pasar mana yang ingin diambil. Apakah ingin bermain di lokal atau global. Menurut Faisal Basri, peluang untuk bermain di global masih sangat terbuka lebar, diharapkan Indonesia bisa menjadi bagian dari global supply chain, bukan hanya sebagai pengimpor produk.

Kesiapan Infrastruktur & Teknologi

Pada sesi kedua,presentasi dibawakan oleh Yohannes Nangoi, selaku ketua umum Gaikindo. Ada beberapa tantangan yang dijabarkan oleh beliau bila Indonesia mau beralih ke kendaraan listrik. Yang pertama, infrastruktur pengisian kendaraan listrik. Untuk investasi kabel dan pendingin kabel dari Sabang sampai Merauke membutuhkan biaya yang sangat besar.

Kedua adalah kesiapan teknologi. Beliau menjelaskan bahwa salah satu komponen terpenting dari kendaraan listrik adalah battery. Untuk battery saat ini, seluruh dunia bergantung kepada 3 negara yang memproduksi Lithium Ion. Untuk Indonesia sendiri, tidak memiliki bahan baku tersebut. Lalu untuk masa pakai dari battery Lithium Ion ini pun terbatas, berkisar 2-3 tahun. Setelah 10 tahun battery ini perlu didaur ulang. Untuk mendaur ulangnya saja dibutuhkan biaya yang sangat mahal, dan hanya baru negara Belgia saja yang mampu mendaur ulang. Limbah dari Lithium Ion sangat berbahaya, masalah daur ulang juga menjadi sorotan penting bila ingin merencanakan roadmap kendaraan listrik.

Banyak negara maju melakukan penelitian agar menemukan teknologi battery yang memiliki ketahanan lebih lama dan ramah lingkungan. Seperti misalnya saja General motors, dalam setahun menganggarkan 5 milyar dollar untuk riset battery ini namun belum bisa menemukan teknologi yang lebih baik dari yang ada saat ini. Yohannes Nangoi mendorong peneliti di Indonesia agar bisa meneliti sumber daya alam Indonesia seperti Nikel Cobalt untuk dijadikan alternatif bahan baku battery selain Lithium Ion. Ketiga, untuk mengurangi emisi gas buang dapat mengoptimasi penggunaan bahan bakar gas, penggunaan ethanol, biofuel.

Dukungan PLN

Sesi ketiga dibawakan oleh Syofvi Felienty Direktur Perencanaan Korporat PLN. Pada dasarnya PLN sebagai perusahaan listrik milik negara mendukung adanya kendaraan listrik di Indonesia. PLN memberikan dukungan untuk pengembangan prototype mobil listrik EVINA pada tahun 2011. PLN juga menyediakan SPLU untuk kendaraan listrik pada forum APEC 2013. Untuk wilayah Jakarta, PLN sudah membuat SPLU untuk sepeda motor listrik yang jumlahnya 540 unit.

Insentif Bagi Industri

Sesi keempat dibawakan oleh Harjanto selaku Dirjen Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi. Di sesi ini beliau menekankan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan bagi industri kendaraan listrik. Baik dari segi fiskal, non fiskal maupun lainnya. Seperti misalnya, pemberlakuan tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru maupun perluasan khusus bagi industri yang memproduksi atau merakit komponen kendaraan rendah emisi karbon.

Demikian sharing mengenai diskusi roadmap kendaraan listrik Indonesia. Semoga memberikan gambaran umum mengenai tantangan dan industri kendaraan listrik di Indonesia. Dukung terus pemerintah Indonesia.

2 comments

  1. Sayangnya masih road map ya mbak. Saya kira salah satu pembicaranya Ricky Elson yang sudah praktik tentang mobil listrik. Tapi yang saya tangkap belum adanya sinergi antara pemerintah dan ilmuwan dalam pengembangan kendaraan listrik Indonesia.

    1. memang masih banyak yg harus disiapkan kak. Diskusi spt ini bagus karena ada komunikasi antara pemerintah,asosiasi yg berkepentingan, bumn, akademisi dan pelaku usaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.