Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Di Aplikasi Halodoc

Setelah beberapa waktu vakum ngeblog kali ini saya ingin sharing aplikasi halodoc yang saya pakai pasca saya keluar dari rumah sakit karena covid. Kali ini di aplikasi halodoc saya berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam. Setelah kontrol dokter penyakit dalam saya diberikan obat untuk pengencer darah. Namun saya memiliki obat lain yang bereaksi ketika meminum obat pengencer darah ini. Saya mengalami perdarahan yang tidak biasa dan membuat saya cukup lemas dan panik.

Jam 5 pagi saya masih mengalami perdarahan, saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di aplikasi halodoc. Saya menjelaskan bahwa dokter yang merawat saya memberikan obat pengencer darah, vitamin dan obat hirup untuk asma.

Keluhan Pasca Covid

Pasca covid pun saya masih mengeluhkan sesak nafas dan kelelahan yang tidak wajar. Saya juga masih batuk-batuk cukup sering dan itu sangat mengganggu. Dokter spesialis yang menjawab chat saya sangat sabar dan detail. Beliau menyuruh saya untuk menghentikan obat pengencer darah yang saya minum sehingga perdarahan saya berhenti. Jika obat dilanjutkan saya minum bisa terjadi perdarahan di organ dalam dan tentunya lebih repot lagi mengobatinya. Saya ikuti anjurannya.

Dokter spesialis penyakit dalam halodoc ini cukup hati-hati. Beliau tidak sembarangan memberikan obat. Beliau juga menanyakan hasil lab dan rontgen yang saya miliki, namun sayang saya tidak memilikinya karena ada di rumah sakit. Intinya saya disuruh banyak istirahat karena pasca covid membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan untuk pemulihan.

Saya pribadi sih merasa terbantu ya di situasi darurat ini menggunakan aplikasi halodoc. Untuk biaya konsultasi dokter spesialis penyakit dalam cukup terjangkau yaitu Rp 50.000. Jawaban yang diberikan sangat profesional dan cukup membuat saya tenang. Akhirnya saya menghentikan penggunaan obat pengencer darah dan otomatis perdarahan yang saya alami berhenti.

Kesulitan Pasien Penyintas Covid Untuk Konsultasi Ke Rumah Sakit

Pasien penyintas covid saat ini bila ingin konsultasi di rumah sakit jujur saja agak ribet. Apalagi masih memiliki keluhan seperti batuk, sesak, demam. Kecuali pasien tersebut adalah pasien rawat jalan pasca covid ya. Tapi kalau mau nyari second opinion di RS lain jujur agak ribet sih. Rumah sakit pasti sudah mewajibkan untuk tes PCR. Tes PCR saat itu cukup mahal yaitu sekitar Rp 850.000. Belum lagi bayar biaya pendaftaran dokter dan dokter spesialis. Di luar obat loh itu. Itu pun belum tentu dokter yang memeriksa mau melakukan konsultasi tatap muka.

Untuk beberapa kasus yang memerlukan konsultasi di rumah sakit ke dokter spesialis sebaiknya dilakukan di rumah sakit. Untuk konsultasi yang sekedar tanya-tanya saja menurut saya sih aplikasi halodoc ini cukup membantu.

Banyak pilihan dokternya, mulai dari dokter umum hingga dokter spesialis. Kalau pertanyaan yang general sih sebaiknya ke dokter umum. Tapi kalau kasus seperti saya, karena saya ada keluhan setelah minum obat dari dokter spesialis saya lebih memilih untuk konsul ke dokter penyakit dalam.

Tips Memilih Dokter Di Aplikasi Halodoc

Ketika memilih dokter spesialis atau dokter umum, saya lebih memilih jam terbang yang sudah mereka miliki. Saya percaya, semakin lama dokter tersebut praktek tentunya ilmunya juga bertambah. Jadi saya memilih dokter yang sudah berpengalaman di atas 5 tahun. Semakin lama pengalamannya tentunya semakin baik.

Buat saya yang lagi dalam kondisi panik jam 5 pagi akibat perdarahan dan bisa konsultasi langsung sama dokter spesialis sih ini solutif banget ya. Kebetulan juga dapat dokter yang responsif juga. Semoga review aplikasi halodoc ini membantu teman-teman ya yang lagi membutuhkan telemedicine.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.