9 Pelajaran Berharga Dari Drama Korea World Of The Married

Bagaimana keadaan kalian teman-teman? Semoga sehat selalu ya. Kali ini saya akan membahas mengenai pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari drama korea yang lagi ngehits, World of The Marriage. Jujur sebenarnya saya agak malas sih nonton drama mengenai perselingkuhan, apalagi yang masih on going di Korea sana. Namun karena kehebohan yang sangat tidak biasa, sampai-sampai netizen Indo ini menghina akun IG artis yang berperan sebagai pelakor. Pasti ada yang luar biasa dari film ini.

Tema drama korea kali ini adalah infidelity ( ketidak setiaan ) dan betrayal ( pengkhianatan ). Tema yang udah umum banget di sinetron-sinetron Indonesia. Tapi pengembangan cerita ini keren sih menurut saya, plot twistnya dapet. Pemerannya, baik si suami yang tukang selingkuh, si istri yang diselingkuhin, si pelakor, sama si anak actingnya keren. Pemeran pembantu pun memiliki banyak kisah yang menarik dan bisa dijadikan pelajaran.

Kenali Pasangan Sedetail Mungkin Sebelum Menikah

Cari tahu latar belakang keluarganya sebelum menikah. Bagaimana wataknya menurut orang-orang terdekatnya? Kebiasaan buruk apa yang dia dimiliki? Observasi sebanyak-banyaknya mengenai bagaimana dia menyelesaikan masalah. Sering-seringlah interaksi, menyelesaikan masalah. Konflik dalam sebuah hubungan gapapa. Yang penting gimana nyelesaikan konfliknya. Bagaimana dia mengambil sikap. Kalau ada gelagat udah mengarah KDRT, selingkuh, ga usah dilanjutin. Cari yang lain shayyy.

Hentikan Hubungan Toxic Segera Mungkin

Di awal kisah, ada seorang wanita ( pemeran pembantu ) yang memiliki pacar yang selalu melakukan kekerasan di dalam hubungannya. Kadang emang logika sama perasaan suka bertolak belakang, tapi hubungan ini nggak sehat banget, bahkan bisa membuat korban terbunuh sia-sia di tangan pacarnya ini. Bila kamu ada di dalam hubungan yang membuat kamu tertekan dan memiliki luka lahir batin, segera cari pertolongan ke pihak berwajib dan hubungi keluargamu.

Ada seorang dokter yang pernah menuliskan kisah salah seorang pasiennya yang datang ke ruang IGD penuh luka karena dipukuli oleh suaminya. Sang istri rujuk karena suaminya memohon-mohon sambil meminta maaf. Mirisnya, seminggu kemudian sang istri datang lagi, namun dalam kondisi sudah menjadi jenasah karena korban kekerasan dalam rumah tangga.

Hati-Hati Dengan Pikiran Bawah Sadar

Banyak sekali statement yang suka dilontarkan oleh para single, misalnya saja dia bilang kalau cowo yang ganteng itu cowo kalau gak homo ya brengsek, atau udah milik orang lain. Percaya atau tidak, ucapan adalah doa. Maka lawan jenis yang mendekat ke kita ya seperti demikian. Kata-kata tersebut masuk ke alam bawah sadar.

Sama kejadian kaya si Je Hyuk. Cowo mata keranjang yang suka selingkuh ini punya kepercayaan bahwa hanya ada dua tipe cowo yang ada di dunia.Yang selingkuh sama yang ketahuan selingkuh. Eh ujungnya si Jae Hyuk kemakan omongannya sendiri. Ketahuan selingkuh deh.

Jadi mulailah dengan memikirkan hal-hal yang baik ya!

Transparan Soal Finansial

Nah ini, bahas soal uang kadang tabu. Sebagai suami istri, kita itu seenggaknya tau lah penghasilan pasangan berapa. Apakah dia memiliki hutang sebelum menikah? cicilannya berapa? Apakah keluarganya memiliki hutang? Jangan sampai kalau kamu nikah ikut bayarin utang keluarganya. Kita juga harus tau aset dia apa aja, aset kita apa aja. Udah kerja capek-capek adakah pertumbuhan aset tiap tahunnya? Jangan masa bodoh dengan nggak mau urusin dan belajar mengelola finansial.

Melek Hukum

Mungkin di budaya timur seperti Indonesia perjanjian pra nikah kurang populer. Alasannya tabu lah, materialistis, tidak ada rasa percaya dengan pasangan, ngarep ada perceraian. Makanya banyak orang yang nggak mau bikin perjanjian pra nikah. Tapi, heyyyy, coba situ mikir. Tiba-tiba di pernikahan kamu, suami atau istri selingkuh. Aset yang kamu miliki, let’s say digadaikan seperti yang ada di drakor world of marriage. Udah pasangan mantap-mantap sama pelakor, eh kita dikejar sama debt collector? Double combo coy!

Dengan perjanjian pra nikah ini setidaknya ada jaminan hukum kesepakatan bersama dari awal tentang pembagian aset, hutang piutang, larangan KDRT, perselingkuhan, hak asuh anak, dll. Atau misalnya pasangan bangkrut, seenggaknya suami atau istri ga ikut tanggung jawab. Jadi masih bisa dapet pinjaman dari bank untuk memulai usaha baru lagi.

Oh ya, bercerai tentunya lebih mahal ya daripada nikah. Saya punya teman yang masih statusnya ngegantung, ya karena itu tadi. Cerai itu mahal. Bayar pengacara aja uda puluhan juta. Belum lagi pembagian harta gono-gini.

Semakin Berumur Semakin Kecil Circle Pertemanan Kita

Bener kan? Semakin kita beranjak dewasa semakin sedikit jumlah pertemanan kita. Semakin kita bisa melihat yang mana yang beneran sahabat, yang mana yang temen nusuk dari belakang. Sama kaya si Sunwoo, temen banyak tapi kaga ada yang beres wkwkwk. Yang satu double agent jadi informan ( dokter Sul ). Yang satu pasangan suami istri. Ngakunya sih sahabat, tapi tau perselingkuhan Tae Oh diem-diem bae kaya ga ada apa-apa.

Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan

Ini gemes sih, pas nonton episode 12. Udah all out konflik untuk harta gono-gini, hak asuh, terus bercerai, si Tae Oh masih aja balik ke mantan istri buat mantap-mantap. Banyak duit belom tentu bahagia shayyyy. Mungkin istri tua lebih bisa ngasih kebahagiaan kali ya? Sama istri baru diatur-atur sama bapak mertua mulu sih. Udah ya jangan ngegas. Namanya juga drama.

Pada Akhirnya Anak Adalah Korban

Dr Kim di drakor ini kasi quotes bagus soal perceraian. Divorce is like a war, there is no winner. Bisa dilihat di drakor world of marriage bagaimana jor-joran si dr Ji Sun Woo memperjuangkan uang yang bakalan jadi harta gono-gini dia. Bahkan dia sampai rela tidur dengan Je Hyuk, si akuntannya Lee Tae Oh cuma untuk mendapatkan laporan keuangan dan informasi perusahaan Lee Tae Oh.

Sun Woo dan Tae Oh melakukan banyak hal demi memperebutkan hak asuh. Si anak merasa tertekan. Dia berpikir bahwa dirinya lah merupakan penyebab perceraian. Mulai deh jadi kleptomania. Apalagi perseteruan ini berlangsung ketika Jung Won udah masa pubertas. Masa-masa labil bagi anak remaja. Sun Woo dan Tae Oh sama-sama terluka karena perseteruan ini, namun luka paling besar adalah trauma anak yang belum tentu bisa disembuhkan dalam waktu singkat. Bisa jadi trauma ini terbawa hingga dewasa atau bahkan saat sudah menikah nanti.

Jangan Halu

Akhir kata, film drakor ini menurut saya nggak perlu ditakutin sih untuk ditonton. Banyak konflik dan hikmah yang bisa kita petik. Terus kalau udah nonton, jangan halu dan ngerasa ini kejadian beneran. Mungkin banyak yang relate sama kehidupan nyata. Penulis naskah pastinya udah riset dengan mendalam untuk mendapatkan feel cerita perselingkuhan, ditambah lebay-lebay dikit. Tapi perselingkuhan ini hanyalah fiksi semata. Saya suka geli sendiri banyak netizen Indonesia yang sumpah serapah di IG si pelakor Da Kyung. Apakah penonton Indonesia belum siap ya nonton drama perselingkuhan? Nontonnya santuy aja ya. Jangan kebawa emosi. Emang aktingnya bagus banget sih si artis-artisnya.