Idola Saya

Ketika ditanya siapa sosok idola saya, yang terlintas di pikiran saya adalah Tuhan Yesus. Saya kenal secara pribadi dengan Tuhan ketika saya masih kecil. Lewat mukjizat-mukjizat yang terjadi pada kehidupan saya.

Hubungan saya dengan Tuhan kadang dekat kadang jauh. Namun saya berusaha untuk selalu dekat dengan Tuhan walaupun banyak sekali perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan yang sudah saya lakukan.

Tuhan itu seperti sosok ayah, lewat firmanNya beliau selalu mengingatkan diri saya atas apa yang saya lakukan. Tuhan bisa menjadi sosok sahabat, ketika saya sedang sedih dan susah Tuhan selalu ada memberi penghiburan. Ketika saya sakit Tuhan ada menjadi tabib yang ajaib. Banyak sekali mukjizat-mukjizat kesembuhan yang saya alami lewat pertolongan Tuhan.

Pernah suatu ketika saya sakit parah. Saat itu habis skripsi saya jatuh sakit. Badan saya panas tinggi selama beberapa hari. Rasanya seperti mau mati. Ternyata saya terkena campak jerman. Selang seminggu kemudian sakit tak kunjung sembuh. Saya dibawa ke rumah sakit, hasil tes darah menunjukkan sel leukosit saya di atas normal.

Saya coba mengkonsumsi obat antibiotik, namun tidak ada perkembangan yang berarti. Akhirnya selang beberapa hari kemudian saya dibawa ke rumah sakit dan dirawat di sana. Setelah diberikan antibiotik dosis tinggi tetap tidak ada perubahan yang berarti. Badan saya masih demam, masih ada infeksi di tubuh saya.

Uang tabungan saya habis. Uang yang saya kumpulkan selama usaha habis untuk biaya berobat. Badan saya sakit semua, hidung saya mulai meneteskan darah. Muka saya pucat. Saya hanya berdoa, jika memang Tuhan masih mengijinkan saya hidup. Tuhan bukakan jalan.

Tiba-tiba teman ayah saya menelepon, beliau adalah seorang dokter. Saya keluar dari rumah sakit karena tidak ada perkembangan yang signifikan. Dokternya nggak tahu saya sakit apa. Yang jelas ada infeksi di tubuh saya.

Dokter baru yang saya temui namanya dokter Beny. Beliau praktek di Palmerah. Tidak jauh dari pasar Palmerah. Beliau merupakan perpanjangan tangan Tuhan yang membantu proses penyembuhan penyakit saya.

Awalnya penyakit yang berhasil didiagnosa oleh beliau adalah infeksi saluran empedu, infeksi usus, infeksi saluran kemih, types. Organ liver saya pun ada gangguan karena infeksi ini. Namun setelah 2 minggu saya masih demam dan leukosit masih tinggi. Akhirnya setelah saya beritahu saya ada gangguan di gigi, beliau langsung cek lab yang lain dan ketahuan infeksi berat lainnya yaitu infeksi bakteri streptococcus.

Padahal ketika di rumah sakit yang bisa didiagnosa oleh dokter adalah infeksi saluran kemih saja. Doa saya dijawab oleh Tuhan.

Saya juga banyak belajar dari Tuhan untuk belajar mengampuni. Banyak sekali hinaan yang melukai hati saya dari orang lain. Namun Tuhan mengajarkan kepada saya untuk belajar mengampuni orang yang bersalah kepada saya. Sama seperti Tuhan mengampuni dosa-dosa saya, Tuhan juga mau saya mengampuni orang lain.

3 comments

  1. Wah pengetahuan baru, campak jerman disebabkan oleh bakteri streptococcus?

    Penasaran kenapa dimanakan campak german, ntar cari di mesin pencari ah.

    Manusia memang harus mengadopsi sifat sifat ketuhanan untuk meredam monster dalam diri #notekainez

    1. campak jerman dan infeksi bakteri streptococcus dua penyakit yg berbeda ren 🙂
      campak tsb bikin imun aku drop dan gampang kena infeksi sakit lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.