Peringatan Hari Prematur Sedunia : Dukung Bayi Prematur Tumbuh Kembang Optimal

Peringatan Bayi Prematur Sedunia

Setiap tanggal 17 November diperingati sebagai Hari Prematur sedunia. Indonesia sendiri memiliki angka yang cukup tinggi untuk kelahiran bayi prematur. Menurut World Health Organisation Indonesia menempati peringkat kelima di dunia untuk bayi dengan kelahiran prematur. Kelahiran bayi yang dikategorikan sebagai bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

https://www.facebook.com/PimplePoppingLovers/videos/2485918094768346

Pada tanggal 17 November, bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia, Nutricia Sarihusada mengadakan acara bincang santai “Bicara Gizi” yang mengangkat tema mengenai bayi prematur. Acara ini dihadiri oleh berbagai media, blogger dan ibu yang memiliki bayi dengan kelahiran prematur.

Survival Bayi Prematur

 bayi prematur

Sebagai pembuka, ibu Yanne Sukmadewi General Counsel Corporate Legal Advisory and Compliance Danone Indonesia ini berbagi kisah sebagai survival bayi prematur. Banyak sekali pandangan di masyarakat bahwa bayi yang terlahir prematur akan sulit mengikuti pendidikan formal. Ibu Yanne ini membuktikan bahwa beliau berhasil menyelesaikan studi S1 Hukum dan menyelesaikan gelar Magister sebanyak 2 kali di Universitas Indonesia. Ibunda dari Ibu Yanne ini sangat memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Nutrisi yang cukup dan stimulasi yang baik sangat membantu tumbuh kembang anak yang terlahir prematur. Semasa kecil Ibu Yanne menceritakan bahwa dirinya aktif bermain aktivitas fisik sehingga melatih kemampuan motoriknya.

Sharing Ibu yang Memiliki Bayi Prematur

bayi prematur

Sesi berikutnya dibawakan oleh influencer Joana Alexandra. Anak keempatnya ini lahir prematur. Joana sendiri melahirkan normal untuk anak pertama, kedua dan ketiga. Namun pada kelahiran keempat, di usia 36 minggu Joana harus melahirkan anaknya prematur. Hal ini membuktikan bahwa walaupun pada kelahiran sebelumnya normal, tetap memiliki resiko kelahiran secara prematur pada kehamilan berikutnya.

Joana berbagi kisah bahwa dia menggunakan metode kanggoroo. Yaitu menggendong bayi skin to skin. Hal ini membantu proses tumbuh kembang bayi dengan lebih baik.

Pembicara yang diundang adalah dr. Putri Maharani Tristanita Marsubrin, SpA (K). Dokter Putri ini merupakan dokter anak konsultan Neonatologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Jadi bila ada adik bayi lahir prematur dan dirawat di ruang NICU, dokter Putri inilah yang akan menanganinya.

Penyebab Bayi Lahir Prematur

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang ibu melahirkan secara prematur. Yang pertama sang ibu memiliki tekanan darah tinggi. Sehingga dokter harus segera melakukan tindakan agar tidak beresiko pada keselamatan ibu. Kedua ibunya pecah ketuban sebelum jadwal melahirkan. Ketiga anaknya sendiri yang mengalami gangguan saat di dalam perut ibu sehingga perlu dikeluarkan sebelum waktunya. Keempat, pernah memiliki riwayat kelahiran prematur sebelumnya. Kelima Jarak kelahiran yang sangat pendek. Keenam Infeksi pada rahim dan vagina. Ketujuh ibunya mengalami Stress, cemas berlebih dan depresi.

Dokter Putri menjelaskan bahwa bayi yang terlahir prematur memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi. Orang tua bayi prematur harus memberikan perhatian khusus karena nanti bisa berdampak pada tumbuh kembang anak. Masa depan seorang anak dipengaruhi oleh 1000 hari pertama yang dimulai sejak masih di dalam kandungan, yaitu 270 hari.

Masalah Pada Bayi Prematur

Ada beberapa masalah yang sering terjadi pada bayi prematur.

1. Permasalahan pertama adalah metabolisme yang tinggi.

2. Kedua imaturitas organ. Bayi yang terlahir prematur organnya belum berkembang dengan baik sehingga fungsi organ belum optimal layaknya bayi normal pada umumnya.

3. Ketiga, feeding intolerance. Bayi prematur organ pencernaannya masih belum berkembang dengan baik dan kapasitas lambungnya kecil, jadi sering terjadi masalah saat pemberian makan. Kalau terlalu banyak kembung, kalau terlalu sedikit nutrisinya kurang. Jadi benar-benar harus dipantau oleh tim dokter.

4. Rentan terhadap penyakit. Bayi yang lahir prematur sistem imune nya belum berkembang dengan baik sehingga rawan terkena infeksi.

5. Cadangan gizi rendah. Misalnya saja, bayi prematur sering terkena anemia karena cadangan gizi zat besi di dalam tubuhnya kurang sehingga tubuhnya mengalami gangguan saat memproduksi sel darah merah.

Hal yang dikhawatirkan pada bayi prematur adalah bayi mengalami gagal tumbuh dan stunting. Pertumbuhan bayi menjadi terhambat, ukuran tubuh lebih kecil, dan bayi tidak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya.

Fungsi ginjal dana hati bayi prematur belumlah sempurna. Kadar bilirubin yang tinggi belum bisa diproses oleh organ hati dan ginjal dengan baik, oleh sebab itu kasus bayi yang memiliki penyakit kuning terbilang tinggi.

Penyakit gangguan pencernaan juga menjadi perhatian khusus. Bayi prematur berisiko terkena komplikasi NEC (Necrotizing enterocolitis). Hal ini disebabkan sel yang melapisi usus mengalami kerusakan dan mengganggu pencernaan bayi.

Bayi yang prematur juga beresiko terkena penyakit jantung bawaan. Hal ini disebabkan katup jantung belum tertutup secara sempurna pada saat lahir. Selain itu penyakit yang harus diwaspadai pada bayi prematur antara lain dislipidemia,diabetes militus dan hipertensi.

Screening Bayi Prematur Sebelum Dibawa Pulang

Bayi prematur harus melakukan screening beberapa hal antara lain

1. Extrauterine Growth Restriction

2. Osteopenia of Prematurity. Karena bayi terlahir prematur, pastinya kebutuhan akan nutrisi berkurang. Tubuh bayi membutuhkan banyak asupan kalsium untuk membentuk tulang. Tes ini dilakukan agar dokter dapat memastikan bahwa pertumbuhan tulang bayi sudah berjalan baik.

3. Anemia of Prematurity. Bayi yang kekurangan zat besi akan kesulitan membuat sel darah merah sehingga menyebabkan anemia.

4. USG Kepala. Ini penting untuk mengetahui kondisi perkembangan otak si anak.

5. Pemeriksaan pendengaran. Tes ini dilakukan agar kelainan pada pendengaran bisa dideteksi lebih dini.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan bagi orang tua yang memiliki bayi prematur? Pertama wajib rutin kontrol untuk memantau tumbuh kembang anak. Kedua selalu konsultasikan kepada dokter dan bertanya apakah anak sudah tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan bayi prematur? Ketiga bertanya kepada dokter, apakah perkembangan si anak sudah dicapai sesuai usianya? Pertumbuhan bayi prematur harus selalu dipantau. Dimulai dari berat badan panjang badan, lingkar kepala. Jangan sampai pertumbuhannya terlalu lambat atau terlalu cepat. Selalu hitung kebutuhan kalori dan volumenya. Konsultasikan dengan dokter yang menangani, agar asupan gizi yang masuk tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak.

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.